ANTIHISTAMIN

Kimia Medisinal

Alergi merupakan salah satu penyakit yang hampir setiap orang pernah merasakannya, tetapi kebanyakan orang tersebut tidak mengetahui apa saja penyebab dan bagaimana proses terjadinya alergi. Oleh karena itu perlu dilakukannya pembahasan ataupun penjelasan seperti dibawah ini.
                                      
                           
Antihistamin

Antihistamin adalah obat yang dapat mengurangi bahkan menghilangkan kerja histamin dalam tubuh melalui mekanisme penghambatan bersaing pada sisi reseptor H1,H2 dan H3.Efek antihistamin bukan suatu reaksi antigen-antibidy karena tidak dapat menetralkan atau mengubah efek histamin yang sudah terjadi.Antihistamin pada umumnya tidak dapat mencegah produksi histamin.Antihistamin bekerja terutama dengan menghambat secara bersaing interaksi histamin dengan reseptor spesifik.Berdasarkan hambatan pada reseptor spesifik,antihistamin dibagi menjadi 3 kelompok yaitu antagonis-H1,antagonis-H2 dan antagonis-H3.antagonis-H1 terutama digunakan untuk pengobatan gejala-gejala akibat reaksi alergi,antagonis-H2 digunakan untuk mengurangi sekresi asam lambung pada pengobatan penderita tukak lambung dan antagonis-H3 sampai sekarang belum digunakan untuk pengobatan,masih dalam penelitian lebih lanjut dan kemungkinan berguna dalam pengaturan sistem kardiovaskular,pengobatan alergi dan kelainan mental(Siswandono,2016).



Histamin hampir terdapat pada semua jaringan dan sel dengan kadar yang rendah.Histamin merupakan neuromediator pada otak yang diperkiran ada 64.000 neuron yang memproduksi histamin.Stimulasi H-1 reseptor dalam otak meliputi cerebrum,cerebellum,posterior pituitary dan spinal meningkatkan kewaspadaan dan mengatur keseimbangan cairan,nafsu makan,suhu tubuh,kardiovaskuler,mengatur hormon serta pelepasan endorpin.Peran histamin lain hematopoiesis,proliferasi sel,diferensiasi sel,regenerasi dan penyembuhan luka,perkembangan embrio,histamin juga memiliki efek antikonvulsi(Fajar,2018).

Cara kerja obat antihistamin

Histamin sudah lama dikenal karena merupakan mediator utama timbulnya peradangan dan gejala alergi.Mekanisme kerja obat antihistamin dalam menghilangkan gejala-gejala alergi berlangsung melalui kompetisi dengan menghambat histamin berikatan dengan reseptor H1 atau H2 diorgan sasaran histamin yang kadarnya lebih tinggi akan menghasilkan lebih banyak reseptor H1.Reseptor yang baru tersebut akan diisi oleh antihistamin.Peristiwa molekuler ini akan mencegah untuk sementara timbulnya reaksi alergi.Reseptor H1 diketahui terdapat di otak,retina,medula adrenalin,hati,sel endotol,pembuluh darah otak,limfosit,otot polos saluran nafas,saluran cerna,saluran genitorinarius dan jaringa vaskuler.Reseptor H2 terdapat disaluran cerna dan di dalam jantung sedangkan reseptor H3 terdapat di korteks serebri dan otot polos bronkus(Fajar,2018).

Macam-macam obat antihistamin

Pada tahun 1937-1972,ditemukan beraturs-ratus antihistamin dan digunakan dalam terapi,namun khasiatnya tidak banyak berbeda.AH1 ini dalam dosis terapi efektif untuk menghilangkan bersin,rinore,gatal pada mata,hidung,dan tenggorokan pada seasono hay fever tetapi tidak dapat melawan efek hiper sekresi asam lambung akibat histamin.Antihistamin generasi pertama ini mudah didapat baik sebagai obat tunggal atau dalam bentuk kombinasi dengan obat dekongenstan misalnya untuk pengobatan influensa,Kelass ini mencakup klorfenilamine,difenhidramin,prometazin,hidroksisin dan lain-lain.Setelah tahun 1972 ditemukan kelompok antihistamin baru yang dapat menghambat sekresi asam lambung akibat histamin yang burinami,metilamid dan simetidin ternyata antihistamin generasi kedua ini memberi harapan untuk pengobatan ulkus peptikum,gastritis atau duodenitis.Antihistamin generasi kedua mempunyai efektivitas antialergi seperti generasi pertama,memiliki sifat lipofilik yang lebih rendah sulit menembuh sawar darah otak.Contoh antihistamin generasi kedua yaitu astemizol,loratadine dan cetirizin.Yang termasuk dalam antihistamin generasi ketiga yaitu feksopenadin,norastemizole dan deskarboetoksi loratadine(DCL),ketiganya adalah merupakan metabolit antihistamin generasi kedua.Tujuan mengembangkan antihistamin generasi ketiga adalah untuk menyederhanakan farmakokinetik dan metabolismenya serta menghindari efek samping yang berkaitan dengan obat sebelumnya(Fajar,2018).

Efek samping obat antihistamin
-Mengantuk
-Mulut kering
-Disfagia
-Pusing
-Sakit kepala
-Nyeri perut
-Sulit buang air kecil
-Mudah marah
-Penglihatan kabur

Permasalahan
1.Bagaimana cara menghilangkan efek samping mengantuk dari obat antihistamin?
2.Bagaimana hubungan antara mengkonsumsi antihistamin dengan kesuburan pria?
3.Mengapa obat anhistamin dan dekongenstan dapat menyebabkan masalah pada vagina?

DAFTAR PUSTAKA

Siswandono.2016.Kimia Medisinal 2 edisi 2.Surabaya:Universitas Airlangga.
Fajar,A.2018.Manfaat Penggunaan Antihistamin Generasi Ketiga.Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.

Komentar

  1. Malam arion kk mau nnya apakah obat antihistamine bisa d gunakan dalam bersamaan kalau mslnya ya efek samping apa yang bisa di timbulkan terima kasih

    BalasHapus
  2. Hallo arion saya akan menanggapi cara menghilangkan efek mengantuk yang disebabkan oleh antihistamin.. dimana mengantuk disebabkna karena antihistamin menyerang sistem saraf pusat otak secara langsung sehingga otak kehilangan konsentrasi dan sedasi.. untuk lebih aman dapat menggunakan antihistamin H2 yang lebih aman dan mengurangi efek dri sedasi tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih cindy,atas sarapan penggunaan obat antihistaminnya dalam mengurangi rasa ngantuk

      Hapus
  3. Terimakasih atas informasinya, sangat bermanfaat sekali 🙏

    BalasHapus
  4. Artikel yg bermanfaat. Soalny pernah ngalami urtikaria:)))

    BalasHapus
  5. Hy arion, saya mau tanya nih.. obat antihistamin golongan apa aja ya yg aman untuk ibu hamil dan menyusui? Apakah semua gol obat tsb aman? Thx u 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai friska,saya akan bantu menjawab pertanyaannya ya,menurut saya ibu hamil aman kok mengkonsumsi obat antihistamin,asal dosis yang digunakan sesuai dengan anjuran dokter,contohnya cetirizine

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTIKONVULSI

HEMATOLOGI