ANALGESIK

ANALGESIK

Analgesik merupakan suatu zat atau senyawa yang dapat mengurangi rasa sakit tanpa adanya penghilangan kesadaran.Nyeri adalah suatu perasaan yang mengganggu dan berhubungan dengan ancaman yang timbul akibat adanya suatu kerusakan jaringan.Keadaan psikologis seseorang dapat mempengaruhi nyeri tesebut,misalnya pada saat emosi keadaan nyeri dapat bertambah.Ambang batas nyeri pada setiap orang bebeda-beda,tergantung pada perasaan orang tersebut(Tjay dan Rahardja,2015).


Rasa nyeri dapat menjadi suatu tanda bahwa adanya terjadi gangguan didalam tubuh,seperti adanya infeksi peradangan jaringan atau kejang otot.Rangsangan nyeri dapat disebabkan oleh rangsangan mekanis,biokimia,listrik dan yang dapat meusak jaringan.Rangsangan dikirim dari syaraf sensorik ke susunan sistem syaraf pusat melewati sumsum tulang belakang ke thamalus kemudia ke pusat nyeri yang berada di otak besar(Arif,2010).

Menurut kecepatan hantarnya jalur nyeri dibagi menjadi beberapa tipe,yaitu jalur nyeri cepat melalui serabut A dan jalur nyeri lambat melalui sebarut C.Rangsangan terdeteksi oleh nosiseptor yang merupakan ujung saraf bebeas dan rangsangan akan dibawa sebagai impulsa saraf melalui serabut A delta yang bermielin,serabut ini memiliki kecepatan hantaran yang tinggi yaitu 30m/detik dan bertanggung jawab terhadap jalur nyeri cepat dan tajam.Sedangkan serabut C yang tidak bermielin memiliki kecepatan lambat untuk menghantarkan syaraf yaitu 12m/detik dan bertanggung jawab atas nyeri yang tumpul dan jalur nyeri lambat(Sherwood,2012)

Menurut Kurniawan dan Handoko(2018),Secara umum analgesik dapat dibedakan menjadi 3,yaitu:
-Analgesik Non-Opioid :acetominophen dan nonsteroidal anti-inflammatory drugs(NSAIDs),termasuk didalamnya aspirin dan derivat salisilat
-Analgesik Opioid:Mu opioid agonist
-Analgesik Adjuvant:kelompok obat dengan indikasi pertama selain nyeri,seperti obat anti epilepsi dan trycliklik antidepresan.

PARASETAMOL merupakan analgesik yang paling banyak diresepkan diseluruh dunia.Meskipun parasetamol digunakan sebagai terapi deman dan nyeri,namun mekanisme analgesik dari parasetamol masih belum banyak dipahami dan masih menjadi topik yang diperdebatkan.

Mekanisme kerja obat analgesik
-Analgesik Nonopioid,obat-obatan dalam golongan ini memiliki target pada enzim,yaitu enzim siklooksigenase(COX),dimana COX berberan sebagai mediator nyeri,yang salah satunya adalah prostaglandin,dimana jenis ini memblok pembentukan prostaglandin dengan cara menghibisi enzi COX pada daerah yang terluka dengan mengurangi mediator nyeri.Adapun efek samping dari pengunaan obat ini adalah gangguan lambung usus,kerusakan hati,darah dan ginjal serta alergi pada kulit.Efek samping ini muncul apa bila penggunaan pada jangka panjang.

-Analgesik Opioid,mekanisme kerja utamanya adalah dalam menghambat enzim siklooksigenase dalam pembentukan prostaglandin yang dikaitkan dengan kerja analgesik dan efek sampingnya.Kebanyakan analgesik OAINS diduga bekerja diperifer.Efek analgesiknya terlihat setelah satu jam pemberian oral.Sedangkan efek antiinflamasinya muncul setelah 2 minggu pemberian.Efek maksimalnya sekitar 1-4 minggu.Dalam penggunaan obat ini harus berhati-hati karena dapat menyebabkan ketergantungan dan kecenderungan penyalahgunaan obat.

Masalah
1.Bagaimana hubungan COX 1 dan COX 2?
2.Bagaimana cara mengatasi gagal ginjal pada penggunaan obat analgesik?
3.Bagaimana cara penggunaan obat analgesik pasca operasi orthopedi?

DAFTAR PUSTAKA
Arif,M.2010.Pengantar Metodogi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.Surakarta:UNS press.
Kurniawan,S.N dan Handoko.2018.Mekanisme Molekuler Analgesik.Malang:UB Media.
Sherwood,L.2012.Fisiologi Manusia dari Sistem ke Sel.Jakarta:EGC.
Tjay,T.H dan Rahardja.2015.Obat-obat Penting,khasita,pengunaan dan efek-efek         
                 sampingnya
.Jakarta:PT Elex Media Komputindo.

Komentar

  1. Hai Arion, informasi yang menarik baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3. Keputusan pemakaian analgesik yang dipilih pada pasca operasi harus berdasarkan kegunaan dan keamanannya, sehingga pasien mendapatkan keuntungan dari analgesik dari berbagai macam jenis agen dan metode pemberian yang ada. Pertimbangan dosis dan berapa lama analgesik itu diberikan pada pasien akan mempengaruhi hasil dari penatalaksanaan nyeri. Hal ini penting, mengingat penurunan nyeri atas penggunaan analgesik pasien pasca operasi orthopeid harus tercapai sesuai tujuan awal penggunaan analgesik tersebut. NSAID jenis ketorolac paling banyak digunakan sebagai analgesik pasca operasi orthopedi karena ketorolac memiliki efek analgesik kuat bila diberikan intramuskular maupun intravena. Ketorolac berguna untuk memberikan analgesik pasca operasi derajat sedang sampai berat sebagai obat tunggal maupun sebagai suplemen dalam penggunaan opioid. Efektivitas ketorolac 30 mg sebanding dengan morfin 10 mg atau meperidine 100 mg, onsetnya sekitar 10 menit, durasi kerja sekitar 6 sampai 8 jam, dan efek sampingnya lebih ringan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTIKONVULSI

ANTIHISTAMIN

HEMATOLOGI